Rabu, 14 November 2012

Kehidupan

Mungkin sekarang kita berada di suatu alam yang telah mencukupi semua kebutuhan kita. Semuanya tercukupi. Tapi, kita tetap tidak mau seperti itu. Kita mau lebih dari itu. Dan sepertinya, kita tidak pernah bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Bahkan, kita meremehkan apa yang telah diberi-Nya. Sungguh, tidak adil.
Orang lain mencari uang dengan susah payah, mengangkat sepuluh kilo sapu dan berjalan sejauh 12 km, mencari rongsokan dengan berjalan sejauh 15 km, dan masih banyak lagi hal yang patut kita syukuri. Namun, kita meremehkannya. Kita terlahir dari setetes air mani, yang hina. Apa kita patut untuk meremehkannya?
Semua orang yang tidak beruntung bekerja keras untuk mendapatkan sesuap nasi. Kita? Setiap makan juga pasti mengeluh. "Kok nggak ada makanan kesukaanku sih?" padahal, orang lain masih jauh berbeda. Makanannya pun sederhana. Pastaskah, kita berlaku seperti itu? Bukankah kita terlahir dari setetes air mani yang hina? Pikirkanlah, pikirkanlah.
Masih ada waktu untuk bertaubat. Jangan pernah berani menyia-nyiakan waktu. Kita patut bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada kita. Dan jangan pernah menyerah, ataupun meremehkan nikmat-Nya kepada kita. Pergunakanlah waktu ini dnegan baik, dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar